Misteri Kuwuk, Makhluk Pemakan Mayat di Nusakambangan

0
Januari 14, 2019




"Jika terlalu sore, mayat biasanya akan dikuburkan keesokan harinya, tapi sepertinya tak ada alasan bagi warga nusakambanagn dan sekitarnya. Bila menunda penguburan maka bersiaplah didatangi Kuwuk, makhluk pemakan mayat,"


Pulau Nusakembangan selama ini identik sebagai lokasi penjara untuk penjahat kelas kakap nusantara. Tapi dibalik dinding tebalnya, ternyata kawasan nusakembangan menyimpan cerita misteri tersendiri.

Ya, di pulau seluas 21 ribu hektar tersebut ada sebuah cerita tentang makhluk pemakan mayat yang sering disebut dengan Kawuk. Masyarakat sekitar mendeskripsikannya dengan bentuk yang mengerikan di mana Kawuk terlihat seperti biawak namun memiliki penciuman yang tajam layaknya komodo. Anehnya, tak seperti reptil yang berjalan dengan cara merangkak tapi Kawuk justru berdiri dan bisa berlari seperti manusia.

Mereka akan berlari begitu mengetahui didekatnya ada mayat yang bisa jadi santapannya. Klaim mengenai keberadaan Kawuk makin menguat tak kala banyak masyarakat yang melihat makhluk aneh ini. Heri, seorang nelayan salah satunya.

Tinggal di dekat pulau penjara tersebut membuat Heri akrab dengan segala cerita yang terjadi di sana, termasuk tentang keberadaan Kawuk. Heri dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan jika kawanan Kawuk berlari mengejar ia dan temannya yang telah meninggal dunia.

Saat itu maghrib hampir datang, tak seperti wilayah lain yang mana penguburan jenazah bisa ditunda keesokan hari. Heri bergegas membawa jenazah kawannya ke Solok (kota dekat Nusakembangan).

"Sudah kemalaman, jenazah harus dibawa ke kapal. Soalnya kawuk datang sekitar sepuluh ekor, kita semua buru-buru bawa pergi," katanya kepada merdeka.com.

Kisah ini juga berkembang di Solok Timur, yang konon warga pantang untuk menyimpan mayat di rumah meski keadaan sudah malam. Warga yang telah menghembuskan nafas terakhir akan segera dikebumikan untuk menghindari datangnya Kawuk yang mengincar daging mayat.

About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 komentar: